JAKARTA, investor.id - Pemerintah tengah mempersiapkan pendekatan ekonomi berbasis inovasi agar bisa lebih berkelanjutan. Selama ini perekonomian domestik cenderung berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA) sehingga bergantung terhadap pergerakan harga komoditas di pasar dunia. Dengan adanya ekonomi berbasis inovasi juga akan lebih mengoptimalkan model ekonomi minim kontak.
“Sebab terjadi kebiasaan baru selama masa pandemi berupaya jaga jarak dan hindari kerumuman dan mengedepankan teknologi digital jadi solusi. Pada saat yang sama kita pahami revolusi industri 4.0 dan transformasi digital lebih cepat dengan adanya pandemi,” ucap Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro dalam seminar daring pada Rabu (27/1).
Bambang menuturkan kondisi pandemi Covid-19 mempercepat terjadinya transformasi digital. Bila sebelumnya aktivitas ekonomi identik dengan kegiatan fisik maka saat ini kegiatan ekonomi sering dilakukan secara 50% secara fisik dan 50% secara daring. Menurutnya pemerintah harus mempersiapkan diri agar bisa menjadikan transformasi digital dalam arus utama perekonomian.
“Diseminasi teknologi lebih mudah dengan adanya media online dan teknologi digital. Mempermudah orang untuk membuat produk serta mempercepat proses adaptasi,” ucap Bambang.
Teknologi digital juga akan berdampak baik untuk perdagangan. Khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sangat tertolong dnegan adanya teknologi digital. Di sisi lain pemerintah memudahkan akses digital tersebut. Proses inovasi menjadi lebih cepat karena lingkungan dan teknologi digital melahirkan kelas pengusaha baru.
“Kita tidak bicara kelas dalam pengertian pengusaha besar, menengah dan kecil. Kelas yang saya maksud adalah pengusaha jenis baru yaitu pengusaha pemula tentunya yang berbasis teknologi,” ucap Bambang.
Bambang mengatakan agar Indonesia menjadi negara maju maka pengusaha harus melakukan inovasi dengan teknologi baru yang dibawah ke ranah komersial. Hal ini telah dilakukan oleh perusahaan rintisan (start up).
“Kita perlu sekali memberi perhatian lebih ke pelaku startup. Karena saya meyakini startup ini harapan kita untuk masa depan bangsa,” ucap Bambang.
Langkah perusahaan rintisan untuk mengembangkan teknologi diharapkan bisa menyentuh banyak pihak. Adanya marketplace bisa memotong rantai perdagangan antara produsen dengan konsumen akhir. Selama ini mungkin rantai distribusi barang sangat panjang dan produsen mengalami kerugian karena marginnya diambil oleh banyak perantara.
“Dengan teknologi digital bisa shortcut dari produsen utama bisa langsung ke konsumen akhir,” ucap Bambang.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily