Kuartal III, Transaksi Kartu Kredit UOB Indonesia Rp 8 Triliun

JAKARTA, investor.id – PT Bank UOB Indonesia mencatat nilai transaksi kartu kredit hingga kuartal III-2019 sebesar Rp 8 triliun atau tumbuh sebesar 28% secara tahunan (year on year/yoy). Pertumbuhan tersebut akan dipertahankan hingga akhir tahun.
"Kami itu sudah peroleh Rp 8 triliun. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, perolehan terbaik (akhir) tahun lalu senilai Rp 8,5 triliun," kata Executive Director Cards & Payment UOB Indonesia Dessy Masri di Jakarta, Rabu (9/10).
Dia mengatakan, terdapat tiga segmen produk kartu kredit yang menopang perolehan nilai transaksi. Yakni segmen e-commerce dengan porsi 24%, segmen perjalanan (travel) sebesar 15%, dan segmen belanja makanan yang berkontribusi sebesar 12%.
Dessy menambahkan, petumbuhan nilai transaksi juga seiring dengan jumlah transaksi kartu kredit yang tumbuh pada kisaran 30% (yoy). Terbesar ditorehkan segmen produk e-commerce yang tumbuh mencapai 50% (yoy), kemudian segmen perjalanan tumbuh 30% (yoy), dan segmen produk belanja makanan yang naik sebesar 24% (yoy).
Kedepannya, sambung dia, UOB Indonesia akan terus menambah varian program dengan menyesuaikan segmen yang ada. "Jadi, profilnya kami sesuaikan, setiap desain produk kami harus clear sasarannya siapa. Makanya kami bisa terus tumbuh," imbuh dia.
Adapun berdasarkan statistik sistem pebayaran transaksi kartu kredit per Agustus 2019 yang dipublikasi Bank Indoneisa (BI), jumlah transaksi hanya tumbuh 3,22% menjadi 28,47 juta dari periode yang sama tahun 2018 sebanyak 27,58 juta. Untuk nilai transaksi sendiri tumbuh sebesar 7,9% dari periode sebelumnya sebesar Rp 26,17 triliun menjadi Rp 28,24 triliun.
Dessy menyebut, kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) bisnis kartu kredit masih terjaga pada posisi 2%. Nilai itu cenderung terus membaik dari beberapa waktu belakangan. Hal tersebut ditengarai masuknya portofolio nasabah yang bagus disertai pertumbuhan yang terus membaik.
baca selengkapnya di https://subscribe.investor.id
Editor: Aris Cahyadi (aris_cahyadi@investor.co.id)
Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait
Berita Terkini
Pendapatan Tembus Rp 128 T, Bumi Resources (BUMI) Pecahkan Rekor!
Bumi Resources (BUMI) memecahkan rekor pendapatan tertinggi. Pendapatan BUMI mencapai US$ 8,53 miliar atau Rp 128,5 triliun pada 2022.Ekonomi Lima Negara ASEAN Berpotensi Tumbuh 4,7% pada 2023
Pertumbuhan ekonomi lima negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand berpotensi capai 4,7% pada 2023.Startup Aruna Bagikan Kartu Kusuka kepada Nelayan Binaan di Kaltim
Kusuka adalah salah satu program KKP yang bekerjasama dengan bank BRI, sehingga Kusuka tersebut berbentuk kartu ATMMBM Gelar IPO Kakap, Target Dana Rp 9,6 Triliun
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM/MBMA), anak usaha MDKA, akan menggelar IPO saham dengan target dana Rp 9,6 triliun.Laba Bersih Indika (INDY) Terbang 684%
Indika (INDY) mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 452,67 juta pada 2022.Tag Terpopuler
Terpopuler
