

Toni EB Subari, Dirut Bank Syariah Mandiri & Ketum Asbisindo dalam diskusi Zooming with Primus - Ekonomi Syariah Menggeliat di BeritaSatuTV Live, Kamis (3/9/2020). Sumber: BSTV
Asbisindo: Perbankan Syariah Harus Siapkan Strategi Anorganik
Nida Sahara ( nida.sahara@investor.co.id)
JAKARTA, investor.id - Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) menilai untuk bisa meningkatkan bisnisnya, perbankan syariah perlu menyiapkan strategi anorganik. Sebab, selama ini industri perbankan syariah hanya fokus pada pertumbuhan organik.
Ketua umum Asbisindo Toni EB Subari menjelaskan, masalah yang dihadapi perbankan syariah di Indonesia adalah karena rendahnya literasi keuangan syariah di Indonesia. Karena literasi yang kurang tersebut, walaupun mayoritas populasi Indonesia adalah muslim tapi belum banyak yang mengetahui produk dan layanan perbankan syariah.
"Kemudian strategi non organik atau anorganik, ini yang akan disentuh untuk menumbuhkan bank syariah. Potensi seperti itu saya yakin strategi anorganik dengan literasi yang cukup kuat saya yakin industri syariah menjadi adil, seimbang, dan bermanfaat bagi semua pihak," papar Toni dalam acara Zooming with Primus: Ekonomi Syariah Menggeliat di Berita Satu TV, Kamis (3/9).
Strategi anorganik yang bisa dilakukan seperti dengan konversi dari bank konvensional menjadi bank syariah seperti yang dilakukan di Aceh terkait aturan Qanun. Kemudian penggabungan (merger) antar bank syariah seperti yang direncanakan Menteri BUMN Erick Thohir pada Februari 2021 akan menggabungkan bank-bank syariah milik Himbara.
"Seperti pemerintah katakan untuk merger bank syariah yang potensinya Rp 207 triliun, ini jadi bank dengan aset 10 besar nasional," ucap Toni.
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily