MEDAN, Investor.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia hingga kini belum rampung. Masyarakat tetap diminta untuk waspada.
"Sekarang ini semua negara tidak berada pada posisi yang aman-aman saja. Hati-hati mengenai ini. Kita telah dua setengah tahun menghadapi tantangan berat Covid. Dan, kini belum rampung. Belum selesai," kata Presiden Jokowi pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2022 di Lapangan Merdeka Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (7/7/2022).
Hadir pada acara itu, Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Presiden Jokowi mengatakan, kasus positif Covid-19 di negara-negara lain masih tinggi. "Kita alhamdulillah meskipun masih berada pada posisi yang rendah, tugas kita semuanya untuk mengendalikan. Tetap harus waspada," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengungkapkan, apabila Covid-19 terkendali, maka pemulihan ekonomi lebih mudah. "Sekarang tambah sulit, karena ditambah satu masalah besar, yaitu perang di Ukraina. Hati-hati mengenai perang di Ukraina karena hal ini menyangkut pangan dan energi. Pangan, minyak, dan gas," kata Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, kondisi memprihatinkan ini akan mempengaruhi semua negara di dunia. Disebutkan, sebelum pandemi harga minyak adalah US$ 60 per barel. Sekarang, lanjutnya, harganya berada di kisaran US$ 110 sampai US$ 120 per barel.
Baca juga: Cerita Gubernur Sumut: Jokowi Pilih Jalan Darat daripada Naik Helikopter ke Nias Utara
"Sudah dua kali lipat. Hati-hati. Negara kita ini masih tahan untuk tidak menaikkan harga yang namanya Pertalite," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, negara-negara lain harga bahan bakar minyak (BBM) telah berada di angka Rp 31.000 per liter. "Di Jerman dan di Singapura, harganya Rp 31.000 per liter. Di Thailand sudah Rp 20.000 per liter. Di Indonesia harganya Rp 7.650 per liter. Mengapa? Karena disubsidi APBN," kata Presiden Jokowi.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait