JAKARTA-
Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan pembenahan di kawasan
Batam harus dilakukan agar daya saing tidak tertinggal, karena saat
ini Vietnam dan Filipina secara serius telah membenahi kawasan
ekonomi untuk investasi.
Bahkan, kata Mendag dalam acara
sosialisasi pengembangan kawasan Batam di Batam, Senin –seperti
dilansir Antara-- kehadiran kawasan ekonomi di Filipina telah
menyumbang 70% ekspor barang dan 90% ekspor sektor jasa, dengan
potensi penambahan KEK di negara tersebut hingga mencapai 300
kawasan.
"Kita sekarang punya delapan KEK, mau menambah
tiga atau empat. Filipina sudah mau punya 300 dan pasarnya cukup
bagus. Vietnam bahkan sudah kalahkan kita di ekspor nonmigas. Ini
artinya posisi kita sudah bahaya," jelasnya.
Beberapa
alasan yang menjadi penurunan daya saing Batam selama menjadi kawasan
perdagangan bebas adalah dualisme pengelolaan wilayah antara
pemerintah kota dan BP Batam, dualisme tanggung jawab vertikal BP
Batam ke Dewan Kawasan dan Menteri Keuangan, ledakan penduduk hingga
maraknya penyelundupan.
Dualisme pengelolaan wilayah ini
menyebabkan Batam tidak kompetitif karena perizinan menjadi lamban,
ada tumpang tindih pengelolaan tanah, tidak ada kepastian hukum bagi
investor hingga penyediaan infrastruktur yang belum memenuhi standar
internasional. (gor)
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : ANTARA
Berita Terkait