JAKARTA-Manajer Hubungan Masyarakat PT Toyota-Astra Motor Rouli Sijabat mengatakan pengembangan mobil listrik terhambat pada kapasitas baterai sebagai penggerak utama motor listrik.
"Hal yang menjadi tugas untuk pengembangan mobil listrik adalah baterai dengan kapasitas yang terbatas, bentuk yang besar dan berat serta jarak tempuh baterai yang pendek," kata Rouli di sela-sela Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 di Arena Pekan Raya Jakarta, Rabu (26/9).
Menurut Ruli, inovasi yang masih harus dikembangkan adalah bagaimana menemukan baterai yang kecil dengan daya tampung energi yang besar dan waktu pengisian energi yang cepat.
Toyota, jelas Rouli, lebih mengembangkan mobil listrik untuk kendaraan dengan jarak tempuh yang dekat.
Perusahaan asal Jepang tersebut pada 2011 telah mengeluarkan konsep kendaraan bertenaga listrik bernama Future Toyota Electric Vehicle (FTEV) II dengan model city car yang berukuran kecil.
Sementara itu, Direktur Utama PT Toyota Astra Motor, Johnny Darmawan mengatakan baterai menjadi masalah yang sensitif.
"Pengelolaan baterai tidak mudah, untuk membuang jadi kendala juga, tidak bisa buang sembarangan," jelas Johnny.
Menurut dia, baterai yang sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi di mobil listrik atau hybrid akan dikembalikan ke Jepang untuk pendauran ulang atau pemusnahan karena dianggap limbah.
Dia menilai untuk kedepannya, jika Indonesia sudah memiliki infrastruktur pengisian bahan bakar dan listrik yang baik untuk kendaraan, maka PT TAM akan lebih memasarkan kendaraan bermesin hybrid.
"Pengembangan Hybrid itu tidak mudah, ada tambahan mesin, sinkronisasi penggerak dan yang paling susah adalah baterai," tegas Johnny. (ant/hrb)
Editor : herry barus (herrybarus@yahoo.com.au)
Berita Terkait