WASHINGTON, investor.id – Perusahaan roket SpaceX sedang mencari pendaaan sebesar US$ 1,7 miliar untuk investasi, sebuah inisiatif besar-besaran ketika pendiri kontroversialnya Elon Musk terus membuat sorotan.
Mengutip surel seluruh perusahaan yang diperoleh jaringan, CNBC melaporkan perusahaan perintis perjalanan ruang angkasa tersebut akan membayar US$ 70 per saham atau 25% di atas harga US$ 56 per saham yang diperdagangkan pada Februari 2022 setelah pemecahan saham (stock split).
Baca juga: Bahlil: Jokowi Punya Jurus Khusus Taklukkan Elon Musk
Itu akan menambah valuasi bagi perusahaan berusia 20 tahun itu dengan kapitalisasi US$ 127 miliar. SpaceX adalah perusahaan swasta pertama yang mengirim astronot ke orbit, di antara banyak perusahaan pertama lainnya.
Valuasi itu terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena SpaceX mengumpulkan miliaran dolar untuk membiayai pekerjaan pada roket Starship generasi berikutnya dan bisnis jaringan internet satelit global Starlink.
Sementara itu, situs daring independen Insider melaporkan bahwa SpaceX telah membayar US$ 250.000 untuk menyelesaikan keluhan atas dugaan pelanggaran seksual oleh Musk terhadap seorang pramugari di sebuah jet perusahaan SpaceX.
Musk (50) menolak tuduhan itu, dengan mengatakan pada Kamis (19/5) di media sosil Twitter. “Sebagai catatan, tuduhan liar itu sama sekali tidak benar,” unggahnya saat itu.
Musk, yang juga CEO prousen mobil listrik Tesla, mengatakan bahwa dirinya membuat tawaran US$ 44 miliar untuk membeli Twitter.
Baca juga: WHO Konfirmasi 92 Kasus Cacar Monyet di 12 Negara
Tetapi pekan lalu Musk mengatakan bahwa dirinya membutuhkan kejelasan tentang prevalensi akun palsu atau spam di platform media sosial populer itu, sebelum melanjutkan dengan pembelian.
Editor : Grace El Dora (graceldora@gmail.com)
Sumber : AFP
Berita Terkait