BEIJING, investor.id – Pihak berwenang Tiongkok diam-diam menetapkan aturan karantina atau lockdown di daerah tetangga ibu kota Beijing pada pekan ini, menyusul beberapa kasus infeksi Covid-19 yang dilaporkan. Namun otoritas tidak mengeluarkan pengumuman terbuka tentang pembatasan baru yang diberlakukan hanya dengan seminggu sampai Olimpiade Musim Dingin.
Staf pencegahan virus setempat menyampaikan kepada AFP, Jumat (28/1) bahwa ada sekitar 1,2 juta orang di Area Baru Xiong'an (Xiong'an New Area) – sebuah zona ekonomi baru yang berjarak 100 kilometer barat daya Beijing – yang tidak lagi diizinkan masuk atau meninggalkan kompleks perumahan mereka.
Baca Juga: Tiongkok Segel Gelembung Olimpiade Musim Dingin
Sementara penetapan lockdown baru-baru ini di Tiongkok diumumkan secara publik dan dilaporkan luas oleh media pemerintah, tetapi pembatasan Xiong'an tampaknya telah diperkenalkan secara diam-diam tanpa pengumuman publik sehingga memicu kebingungan di antara beberapa penduduk daerah tersebut.
“Kami memperkirakan karantina ini akan berlangsung sekitar satu minggu, tetapi tidak ada kepastian waktunya,” ujar kata staf pencegahan virus di Kabupaten Xiong, salah satu dari tiga kabupaten di daerah tersebut.
Mereka menambahkan bahwa aturan pembatasan dimulai pada Selasa (25/1) – di hari yang sama pihak dengan berwenang di distrik lain mencatat lima infeksi virus corona yang dikonfirmasi telah ditemukan hingga saat ini.
Mengingat pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin yang dimulai minggu depan, pihak berwenang Tiongkok telah berjuang untuk memberantas gejolak di beberapa kota besar, termasuk Beijing.
Kota-kota seperti Xi'an dan Anyang telah mengalami peraturan lockdown yang ketat dalam beberapa pekan terakhir. Penduduk dilaporkan “dikurung” di rumah mereka sampai beberapa putaran pengujian massal selesai dan wabah ditekan.
Langka tersebut menuai pertanyaan dari para pengguna Weibo – Twitternya Tiongkok – yang meminta informasi lebih lanjut tentang pembatasan, sementara pengguna lainnya mempertanyakan soal sejauh mana tindakan tersebut.
Editor : Happy Amanda Amalia (happy_amanda@investor.co.id)
Sumber : AFP
Berita Terkait