Berselancar di Bursa Saham

JAKARTA, Investor.id - Pergerakkan indeks DOW sangat berfluktuatif sepanjang hari tadi malam dan akhirnya ditutup naik 2,39% pada Rabu pagi (WIB). Fenomena bursa memang lagi seperti ini, naik turun demikian cepat perubahannya.

Bukan pasar yang salah, tapi investor yang memang harus bisa menyesuaikan pasarnya. Pasar merepons suatu kondisi dari respons investor yang heterogen.

Jika diibaratkan suatu iklim, kita harus bisa menyesuaikan bagaimana hidup pada iklim dingin atau iklim panas. Demikian juga investor, harus pandai mengatur strategi, sesuaikan dengan kondisi pasarnya.

Seperti sering saya sampaikan bahwa kondisi saat ini lebih cocok untuk trading pendek karena begitu cepatnya perubahan.

Untuk investasi jangka menengah dan panjang memang tidak salah, namun bukankah tujuan akhir investor itu adalah hasil? Untuk itu perlu diperhatikan bagaimana kita mencapai hasil tersebut dengan waktu yang paling efektif.

Jadi silakan juga bagi yang mau investasi jangka panjang, tetapi mesti mempertimbangkan dan mempunyai ekspektasi bahwa kondisi yang diakibatkan virus corona (Covid-19) ini bisa segera teratasi dan modal yang tersedia sudah dialokasikan untuk waktu lama.

Buat yang berjiwa trader atau setidaknya sanggup menahan "detak jantung" lebih kencang dan mengatur emosi , silakan berselancar pada gelombang bursa dengan pergerakan harga yang sangat fluktuatif saat ini.

Berbeda dengan DOW yang naik 2,39%, harga minyak WTI justru anjlok lagi 7% dilevel $20 per barel.

Saya prediksikan hari ini IHSG masih bergerak pada kisaran 4670 sampai dengan 4800, dimana sesi satu kemungkinan masih terdorong naik oleh saham-saham UNVR, BBNI, BBRI, PTPP, KLBF, PGAS.

Selamat "berselancar" dibursa semoga bisa mencapai pantai dengan indah dan menyenangkan.

***Hari Prabowo, Ketua LP3M Investa dan pengamat pasar modal.

Editor : Listyorini (listyorini205@gmail.com)

Berita Terkait

IHSG Rawan Koreksi, Peluang Dapat Harga Diskon

January Effect Vs Pembatasan Kegiatan Masyarakat

Menikmati Trading Awal Tahun 2021

IHSG Anjlok, Apa Penyebabnya?