JAKARTA, Investor.id – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) dan Incheon International Airport Corporation (IIAC) membentuk Badan Usaha Pelaksana (BUP) untuk menjalankan kegiatan usaha di Bandara Hang Nadim, Batam.
Sekretaris Perusahaan Mahendra Vijaya mengatakan, BUP tersebut merupakan pelaksanaan kewajiban perseroan sebagai pemenang tender Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Hang Nadim Batam.
"BUP tersebut telah dibentuk pada 20 Desember 2021 dengan tujuan untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang kebandarudaraan," kata Mahendra dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (23/12).
Menurut dia, masing-masing pemegang saham pendiri BUP akan melakukan penyertaan sesuai dengan porsi kepemilikan saham dalam BUP dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun persentase kepemilikan saham perseroan dalam BUP tersebut sebesar 19%. Sedangkan AP I bertindak sebagai pemegang saham terbesar 51% dan disusul IIAC 30%.
Mahendra meyakini, pembentukan BUP tersebut akan berdampak positif terhadap keberlangsungan kegiatan usaha perseroan dengan adanya penambahan portofolio bisnis perseroan di bidang kebandarudaraan.
"Selain itu, BUP akan memberikan nilai tambah melalui investasi yang dilakukan perseroan dengan tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutur Mahendra.
Investasi WIKA di Bandara Hang Nadim, Batam memiliki masa pengelolaan selama 25 tahun yang akan menghasilkan internal rate of return (IRR) sebesar 11,52%. Berdasarkan pengujian atas proyeksi keuangan yang dilakukan selama 25 tahun, tingkat net present value (NPV) pada discount rate 11,18% menunjukkan nilai NPV positif sebesar Rp 681 miliar.
Bukan hanya itu, profitability index (PI) pada discount rate yang sebesar 11,18% juga memperlihatkan nilai 1,145 kali atau lebih besar dari satu. Dengan ekspansi ke sektor kebandarudaraan, perseroan berpotensi memperoleh omset kontrak (OK) konstruksi atas hak right to match dan mendapat pendapatan berulang selama masa kerjasama. Perusahaan juga berpotensi melakukan aset recycling dan transfer knowledge dalam bisnis aviasi.
Editor : Parluhutan (parluhutan@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily
Baca berita lainnya di GOOGLE NEWS
Berita Terkait