

Salah satu aktivias pertambangan Bukit Asam. Foto: DEFRIZAL
PTBA Fokus Transformasi Bisnis dan Hilirisasi
Rangga Prakoso (rangga.prakoso@beritasatumedia.com)
JAKARTA, investor.id - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) merayakan hari jadinya yang ke-40 tahun pada Selasa (2/3). Setelah hampir separuh abad beroperasi, PTBA semakin fokus melaksanakan tranformasi bisnis, hilirisasi batu bara melalui program beyond coal, serta mendukung ketahanan dan kemandirian energy nasional.
Menteri BUMN Erick Thohir mengucapkan selamat kepada direksi, komisaris, dan karyawan PTBA yang sudah berkiprah selama 40 tahun.
“Semoga PTBA dapat mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kini saatnya PTBA fokus melaksanakan tranformasi bisnis, mengembangkan peningkatan nilai tambah dan hilirisasi batu bara, mendukung ketahanan dan kemandirian energy nasional,” ujar Erick dalam video ucapannya yang ditayangkan di perayaan HUT PTBA yang ke-40, Selasa (2/3).

Ucapan selamat juga disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif. “Selaku pimpinan Kementerian ESDM kami mengucapkan selamat ulang tahun ke-40 kepada PTBA. Semoga PTBA sebagai perusahaan yang bergerak di bisnis pertambangan batu bara dapat terus menancapkan kiprahnya agar kian bermanfaat bagi lingkungan, masyarakat, pemangku kepentingan dan juga semakin menjadi andalan dalam menopang ekonomi daerah dan nasional untuk bangsa dan negara. Semoga PTBA dapat menjadi contoh pertambangan batu bara yang baik dan benar serta menjaga lingkungan,” kata Arifin secara virtual pada perayaan HUT PTBA yang ke-40, Selasa (2/3).
Arifin mengatakan, sesuai Undang- undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), PTBA menjadi salah satu BUMN bidang pertambangan yang mengelola komoditi batu bara diberikan mandat untuk mengoptimalkan pengusahaan batu bara nasional.
“PTBA sebagai perusahaan professional dan agen pembangunan memiliki posisi penting dalam perekonomian dan kemajuan Negara Republik Indonesia,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, PTBA harus memiliki kaidah pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan dan menuju ke pembangunan berkelanjutan, bermanfaat bagi masyarakat melalui program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat dan melaksanakam hilirisasi batu bara melalu i beyond coal.
Sementara itu, Direktur Utama PTBA Arviyan Arivin dalam sambutannya mengatakan, perjalanan PTBA menjadi seperti saat ini tentunya tidak mudah.
“Menempuh segala badai dan ujian, kita bisa tetap membuktikan dengan mencatat kinerja positif dan sederet prestasi lainnya, terutama di masamasa berat seperti ini,” katanya.
Arviyan menjelaskan, beyond coal yang menjadi jargon PTBA terus direalisasikan. “Satu demi satu proyek hilirisasi untuk menggenjot nilai tambah batu bara dan ekspansi bisnis ke energi baru dan terbarukan mulai berjalan,” katanya.

Salah satunya adalah PLTU Sumsel 8 yang merupakan pembangkit listrik mulut tambang terbesar dan efisien di Indonesia kini sudah mencapai progres konstruksi 70% per Januari 2021, dan siap beroperasi komersial Unit-1 pada bulan Desember tahun ini, dan Unit-2 pada Maret 2022.
Selain itu, hilirisasi juga dilakukan melalui proyek gasifikasi batu bara menjadi DME yang sudah di depan mata. Pabrik gasifikasi yang akan berada di Kawasan Industri Tanjung Enim (Bukit Asam Coal Based Industrial Estate/ BACBIE), juga telah masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.

Perjanjian Kerja sama atau Cooperation Agreement antara PTBA, Pertamina, dan Air Products Chemical Inc juga sudah ditandatangani pada 11 Februari 2021. Tinggal menghitung waktu agar pabrik bisa berjalan dan menghasilkan produk Dymethil Ether atau DME yang bisa menjadi produk substitusi LPG yang impornya kian bertambah setiap tahunnya.
Artinya, produk DME yang akan dihasilkan PTBA menjadi kunci penting untuk penyelamatan devisa negara, sekaligus terobosan pemanfataan batu bara di Indonesia. PTBA sebagai pelopor patut berbangga atas prestasi ini. (jn)
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)
Sumber : Investor Daily