

Praktisi Branding: Jakarta Perlu Pencitraan Ulang
ah
JAKARTA- Praktisi branding Muhammad Rahmat Yunanda menilai ibu kota negara Jakarta perlu
dicitra ulang karena kesan yang ada saat ini lebih banyak negatifnya
dibandingkan positifnya.
"Jakarta merupakan kota dengan banyak citra. Sayangnya, citra yang kuat
adalah citra negatif," ujar Rahmat yang juga Direktur Utama Makna
Informasi di Jakarta, Minggu, seperti dilansir Antara
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pencitraan ulang Jakarta, yang dimulai
dari pencarian dan penguatan identitas ibu kota itu yang berdaya saing. "Citra
Jakarta lebih banyak dipersepsikan negatif. Warga kota merasakan langsung efek
kesan negatif kesemrawutan kota ketika bepergian dan beraktivitas," jelas
dia.
Efek yang sama juga dirasakan ketika warga mendapatkan pelayanan publik. Secara
tidak lansung, persepsi negatif juga terbangun karena pemberitaan tentang
Jakarta dengan nada yang negatif, atau melalui percakapan di media sosial.
Itulah sebabnya pencitraan ulang mendesak dilakukan. "Identitas adalah
sumber terpenting dalam melakukan branding kota. Identitas menjelaskan berbagai
persamaan dan perbedaan kota-kota. Persamaannya terletak pada fungsi-fungsi
pelayanan yang dimiliki suatu kota seperti ekonomi, transportasi, pendidikan,
keamanan dan lain-lain. Perbedaannya terletak pada persepsi dan pemaknaan
pemangku kepentingan kota terhadap fungsi tersebut," papar dia.
Selain itu, makna yang hadir akan berbeda karena kualitas kinerja fungsi
layanan juga berbeda. Misalnya, perbandingan fungsi layanan transportasi dan
pelayanan publik antara Jakarta dan Singapura.
"Fungsi layanan kota yang berdaya saing adalah prasyarat dasar membangun
citra kota yang kompetitif seperti kota-kota utama global dan regional,”
katanya.
Menurut dia, identitas kota yang berdaya saing membuka ruang untuk kota melakukan positioning dan mendapatkan citra positif, contohnya Singapura yang diasosiakan sebagai kota yang memiliki tata kelola yang berdaya saing menjadi lokasi kantor untuk perusahaan global. "Oleh karenanya, Jakarta harus banyak belajar dari kota-kota tersebut," imbuh dia. (*/gor)
Editor : Gora Kunjana (gora_kunjana@investor.co.id)